NAMA : ALVIN MA`VIYAH
NPM : 1601030001
SEMESTER : 3
MATA
KULIAH : KESEHATAN MENTAL
DOSEN
PENGAMPU : USWATUN HASANAH, M.Pd.I.
JURUSAN : PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PIAUD/A)
FAKULTAS : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
A. Ciri-Ciri Mendasar Dari
Kepribadian Yang Sehat Menurut Berbagai Para Ahli Kepribadian
Berikut ini beberapa pendapat dari para ahli kepribadian, yaitu:
1.
Menurut Allport
Gordon W. Allport tidak menggambarkan perkembangan
kepribadian menurut tingkatan-tingkatan yang jelas, seperti halnya dengan
perkembangan diri. Kekurangan perhatian terhadap perkembangan kepribadian ini
adalah sesuai dengan kepercayaannya bahwa kepribadian dewasa lebih merupakan
fungsi dari masa sekarang dan masa yang akan datang seseorang daripada masa
lampaunya. Pandangan
Allport tentang sifat sifat khusus dari kepribadian sehat, terdapat tujuh
kriteria kematangan (schultz dan schultz,2005).
a. Perluasan
perasaan diri
b. Hubungan diri
yang hangat dengan orang orang lain
c. Keamanan
emosional
d. Keterampilan-keterampilan
dan tugas-tugas
e. Pemahman diri
f. Filsafat hidup
yang mempersatukan
2.
Menurut Rogers
Apabila orang-orang bertanggung jawab terhadap kepribadian mereka sendiri
dan mampu memperbaikinya, maka mereka harus menjadi makhluk yang sadar dan
rasional. Rogers percaya bahwa orang-orang yang dibimbing oleh persepsi sadar
mereka sendiri tentang diri mereka dan dunia sekitar mereka, bukan oleh kekuatan-kekuatan
tidak sadar yang tidak dapat mereka control. Menurut rogers, manusia yang
rasional dan sadar, tidak dikontrol oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak,
seperti pembiasaan akan kebersihan (toilet training), penyapihan yang
lebih cepat atau pengalaman-pengalaman seks sebelum waktunya.
Rogers mengemukakan bahwa pengalaman-pengalaman masa lampau dapat
mempengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang, yang pada gilirannya
mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis kita. Jadi, pengalaman pengalaman masa kanak kanak adalah penting tetapi
fokus Rogers tetap pada apa yang terjadi dengan kita sekarang bukan kepada apa
yang terjadi waktu itu.
a.
Motivasi orang yang sehat (aktualisasi)
Rogers
menempatkan suatu dorongan - suatu
kebutuhan fundamental – dalam sistem nya tentang kepribadian, yakni
memeliharakan, mengaktualisasikan dan meningkatkan semua segi individu.
Kecendrungan ini dibawa sejak lahir dan meliputi komponen komponen pertumbuhan
fisiologis dak psikologis, meskipun selama tahun tahun awal kehidupan,
kecenderungan tersebut lebih terarah kepada segi segi fisiologis.
b.
Orang orang yang berfungsi sepenuhnya
aktualisasi
diri berlangsung terus; tidak pernah merupakan suatu kondisi yang selesai atau
statis. Tujuan ini (orientasi ke masa depan) ini, menarik individu kedepan,
yang selanjutnya mendiferensiasikan dan mengembangkan segla segi dari diri.
Aktualisasi diri merupakan suatu ujian, rentangan, dan pecutan terus menerus
terhadap semua kemampuan seseorang.
Disamping
ulasan ulasan yang bersifat umum ini, Rogers juga memberikan lima sifat orang
yang berfungsi sepenuhnya (schultz dan schultz, 2005)
1) Keterbukaan
pada pengalaman
2) Kehidupan
eksistensial
3) Kepercayaan
terhadap organisme sendiri
4) Perasaan bebas
5) Kreativitas
3.
Menurut Fromm
Erich Fromm mengembangkan model pribadi yang sehat dengan menyebutnyasebagai orang yang produktif. Salah
satu hal yang tampak adalah dorongan yang dimiliki oleh orang yang memiliki
kepribadian sehat. Apa yang penting dalam mempengaruhi kepribadian ialah kebutuhan-kebutuhan
psikologis yang tidak dimiliki oleh binatang-binatang lebih rendah. Orang-orang yang sehat memuaskan
kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif dan produktif.
4.
Menurut Frankl
Viktor Frankl percaya bahwa hakikat dari eksistensi manusia terdiri dari
tiga faktor yaitu spiritualitas, kebebasan, dan tanggung jawab. Spiritualitas
dapat dipengaruhi oleh dunia material, namun ia tidak disebabkan atau
dihasilkan oleh dunia material itu. Mungkin paling baik kita dapat
memikirkannya sebagai roh atau jiwa. Kita memiliki dan harus menggunakan
kebebasan kita untuk memilih bagaimana kita akan bertingkah laku jika kita
menjadi sehat secara psikologis.
Akhirnya kita juga harus menerima tanggung jawab terhadap pilihan. Logotherapy
memperingatkan kita akan tanggung jawab kita dengan cara ini, :Hiduplah
seolah-olah anda hidup untuk kedua kalinya, dan bertindak salah untuk pertama
kalinya, kira-kira demikian anda bertindak sekarang”. Frankl percaya bahwa jika
kita berhadapan dengan situasi ini, kita akan tetap menyadari tanggung jawab
berat yang kita miliki untuk setiap jam dan setiap hari. (1)
B.
Ciri utama sehat mental menurut Rogers
Hal yang pertama dikemukakan tentang versi Rogers mengenai kehidupan yang
sehat (kepribadian yang sehat) bukan merupakan suatu keadaan dari ada,
melainkan suatu proses, “suatu arah bukan suatu tujuan”. Aktualisasi diri
berlangsung terus tidak pernah merupakan suatu kondisi yang selesai atau
statis. Tujuan ini menarik individu ke depan, yang selanjutnya mendiferensiasikan
dan mengembangkan segala segi dari diri. (2)
C.
Dorongan utama orang yang sehat menurut Frankl
Dalam sistem Frankl, ada satu dorongan yang fundamental, yakni “kemauan
akan arti” yang begitu kuat, sampai-sampai mampu mengalahkan semua dorongan
lain pada manusia. Kemauan akan arti sangat penting untuk kesehatan psikologis
dan dalam situasi-situasi yang gawat. Kemauan akan arti diperlukan sebagai
upaya tetap hidup. Tanpa arti untuk kehidupan, tidak ada alas an untuk
meneruskan kehidupan. Arti kehidupan tentu saja (sungguh-sungguh) khas
(istimewa) dan unik bagi setiap individu. Sama seperti arti kehidupan,
tugas-tugas kehidupan seseorang individu adalah riil (nyata). (3)
D.
Kebutuhan utama orang sehat mental menurut Erich
Fromm
Menurut Erich Fromm terdapat
lima kebutuhan utama orang yang sehat, yaitu:
1.
Hubungan
Manusia menyadari hilangnya ikatan utama dengan alam dan dengan satu sama
lain. Kita juga mengetahui bahwa masing-masing dari kita adalah terpisah,
sendirian, dan tak berdaya. Sebagai akibatnya, kita harus mencari ikatan-ikatan
baru dengan orang lain, kita harus menemukan suatu perasaaan hubungan dengan
mereka untuk menggantikan ikatan-ikatan kita yang hilang dengan alam. Fromm
percaya bahwa pemuasan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang
lain ini sangat penting untuk kesehatan psikologis.
2.
Transedensi
Permasalahan yang berhubungan erat dengan kebutuhan akan hubungan ialah
kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebihi peranan-peranan pasif sebagai
ciptaan. Karena menyadari kodrat lehairan dan kematian aksidental dan watak
eksistensi yang serampangan, manusia didorong untuk melebihi keadaan tercipta
menjadi “pencipta”, sebagai pembentuk yang aktif dari kehidupannya sendiri.
3.
Berakar
Hakikat dari kondisi manusia – kesepian dan tidak berarti – timbul dari
pemutusan ikatan-ikatan utama dengan alam. Tanpa akar-akar ini orang tak
berdaya, jelas merupakan kondisi yang amat berat. Akar-akar baru harus dibangun
unuk mengganti ikatan-ikatan sebelumnya dengan alam. Seperti
kebutuhan-kebutuhan lainnya, akar dapat dicapai secara positif atau negative.
Cara yang ideal ialah membangun suatu perasaan persaudaraan dengan sesama umat
manusia.
4.
Perasaan identitas
Manusia juga membutuhkan perasaan identitas sebagai individu yang unik,
suatu identitas yang menempatkannya terpisah dari orang-orang lain dalam hal
perasaannya tentang dia, siapa dan apa. Cara yang sehat untuk memuaskan
kebutuhan ini adalah individualitas, proses dimana seseorang mencapai suatu
perasaan tertentu tentang identitas diri.
Sejauh mana kita masing-masing
mengalami suatu perasaan yang unuk tentang diri (selfhood) tergantung
pada bagaimana kita berhasil memutuskan ikatan-ikatan sumbang dengan keluarga,
suku, atau bangsa kita. Orang-orang dengan perasaan individualitas yang
berkembang baik mengalami diri mereka seperti lebih mengontrol kehidupan mereka
sendiri, dan kehidupan mereka tidak dibentuk oleh orang-orang lain.
5.
Kerangka orientasi
Bertalian dengan pencarian suatu perasaan diri yang unik ialah suatu
pencarian frame of preference atau konteks dimana seseorang
menginterpretasikan semua gejala dunia. Setiap individu harus merumuskan suatu
gambaran konsisten tentang dunia yang memberikan kesempatan untuk memahami
semua peristiwa dan pengalaman. Dasar yang ideal untuk kerangka orientasi
adalah “pikiran”, yakni sarana yang digunakan seseorang untuk mengembangkan
suatu gambaran realistis dan objektif tentang dunia.(4)
E.
Makna orang yang matang versi Allport
Menurut Allport, orang yang matang memiliki
tujuh kriteria, yaitu:
1.
Perluasan perasaan diri
Ketika diri berkembang, diri itu meluas menjangkau banyak orang dan benda.
Mula-mula diri berpusat hanya pada individu. Kemudian ketika lingkaran
pengalaman bertumbuh, maka diri bertambah luas meliputi nilai-nilai dan
cita-cita yang abstrak. Dengan kata lain, ketika orang menjadi matang, dia mengembangkan
perhatian-perhatian di luar diri. Akan tetapi, tidak cukup hanya berinteraksi
dengan sesuatu di luar diri, seperti pekerjaan. Orang harus menjadi pastisipan
yang langsung dan penuh.
2.
Hubungan diri yang hangat dengan orang-orang lain
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang
lain, yakni kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu.
Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta)
terhadap orang tua, anak, partner, dan teman akrab. Sesuatu yang dihasilkan
oleh kapasitas untuk keintiman ini adalah suatu perasaan perluasan diri yang
berkembang baik.
Tipe kehangatan yang kedua (perasaan terharu) adalah suatu pemahaman
tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa.
Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan,
penderitaan-penderitaan, ketakutan-ketakutan dan kegagalan-kegagalan yang
merupakan cirri kehidupan manusia. Empati ini timbul melalui “perluasan
imajinatif” dari perasaan seseorang terhadap kemanusiaan pada umumnya.
3.
Keamanan emosional
Sifat dari kepribadian yang sehat ini meliputi beberapa kualitas. Kualitas
utama adalah penerimaan diri. Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi
dari keberadaan mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kakurangan
yang ada tanpa menyerah secara pasif. Misalnya orang yang matang dapat menerima
dorongan seks mereka tanpa menjadi terlalu sopan atau tertekan seperti dapat
terjadi dengan orang-orang neurotis.
Kepribadian-kepribadian
yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi manusia, mereka bukan tawanan dari
emosi-emosi mereka dan mereka juga tidak berusaha bersembunyi dari emosi-emosi
itu. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah apa
yang disebut “sabar menghadapi kekecewaan”.
Orang-orang yang sehat senantiasa bersabar menghadapi
kemunduran-kemunduran, mereka tidak menyerahkan diri kepada kekecewaan, tetapi
mampu memikirkan cara-cara yang berbeda yang kurang menimbulkan kekecewaan
untuk mencapai tujuan-tujuan yang sama atau tujuan-tujuan substitusi.
4.
Persepsi realistis
Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Sebaliknya
irang-orang yang neurotis kerap kali harus merubah realitas supaya
membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan
ketakutan-ketakutan mereka sendiri. Orang-orang yang sehat tidak perlu percaya
bahwa orang-orang lain atau semua situasi-situasi adalah jahat atau semacamnya
baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realistis. Mereka menerima
realistis sebagaimana adanya.
5.
Keterampilan-keterampilan dan tugas-tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri
sendiri di dalamnya. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukkan perkembangan keterampilan-keterampilan
dan bakat-bakat tertentu suatu tingkatan kemampuan. Tetapi tidaklah cukup hanya
memiliki keterampilan-keterampilan yang relevan, kita juga harus menggunakan
keterampilan-keterampilan itu secara ikhlas, antusias, melibatkan dan menempatkan
diri sepenuhnya dalam pekerjaan kita.
Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas untuk
hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikologis yang positif
tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan melakukannya dengan dedikasi,
komitmen, dan keterampilan-keterampilan.
6.
Pemahaman diri
Kriteria ini terkandung dalam petunjuk lama “kenallah dirimu!”, tentu
merupakan suatu tugas yang sulit. Usaha untuk mengetahui diri secara objektif
mulai pada awal kehidupan dan tidak akan
pernah berhenti. Tetapi ada kemungkinan encapai suatu tingkat pemahaman diri (self-objectification)
tertentu yang berguna dalam setiap usia. Kepribadian yang sehat mencapai suatu
tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi daripada orang-orang yang neurotis.
Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri yang tinggi tidak mungkin
memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negative kepaada orang-orang
lain.
7.
Filsafat hidup yang mempersatukan
Orang-orang yang sehat senantiasa melihat ke depan, didorong oleh
tujuan-tujuan dan rencana-rencana jangka panjang. Orang-orang ini mempunyai
suatu perasaan akan tujuan, suatu tugas untuk bekerja sampai selesai, sebagai
batu sendi kehidupan mereka, dan ini memberi kontinuitas bagi kepribadian
mereka. Memiliki nilai-nilai yang kuat, jelas memisahkan orang-orang yang sehat
dari orang-orang yang neorotis. Suara hati juga ikut berperan dalam suatu
filsafat hidup yang mempersatukan. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan
kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada orang lain, dan
mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau nilai-nilai etnis. (5)
Referensi:
1) Dede Rahmat Hidayat dan Herdi, Bimbingan Konseling
“Kesehatan Mental di Sekolah”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) , 2013, hlm.
55-78
2)
Dede Rahmat Hidayat dan Herdi, Bimbingan Konseling
“Kesehatan Mental di Sekolah”, hlm. 65-66
3) Dede Rahmat Hidayat dan Herdi, Bimbingan Konseling
“Kesehatan Mental di Sekolah”, hlm. 78
4) Dede Rahmat Hidayat dan Herdi, Bimbingan Konseling
“Kesehatan Mental di Sekolah”, hlm. 72-76
5)
Dede Rahmat Hidayat dan Herdi, Bimbingan Konseling
“Kesehatan Mental di Sekolah”, hlm. 56-62