Selasa, 19 Desember 2017

MERIAHNYA HARI IBU DENGAN REALITA ZAMAN NOW



MERIAHNYA HARI IBU DENGAN REALITA ZAMAN NOW
Hari ibu adalah hari yang sangat istimewa. Tepat pada tanggal 22 Desember merupakan peringatan hari ibu. Hari ibu bukan hanya hari nasional saja, melainkan hari yang memiliki makna mendalam bagi para Anak yang selalu ingin memberikan kejutan untuk ibunya. Membuat sebuah momen yang indah di hari ibu sangatlah hal yang ingin diwujudkan. Memberikan hadiah maupun melakukan hal-hal yang mengesankan untuk mengucapkan rasa syukur atas pengorbanan yang dilakukan seorang ibu. Kebingungan, kegelisahan, dan berbagai macam gejolak perasaan datang ketika menjelang menit-menit hari ibu. Menyiapkan kado terindah maupun memberikan kue bertuliskan selamat hari ibu merupakan salah satu hal sederhana yang dapat dilakukuan.
Ibu adalah sosok yang tak ternilai akan jasa dan pengorbanannya. Banyak sekali halang dan rintang yang harus dilalui untuk bisa menyandang gelar Ibu. Mulai dari mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh, merawat, dan membesarkan buah hatinya. Dimulai dari tahap bertemunya sel telur dan sperma yang mengakibatkan adanya pembuahan, namun kehamilan yang dialami seorang ibu tidak terjadi serta merta, masih ada proses perjalanan yang panjang. Dari situlah proses singkat  pertama seorang ibu mengandung. Mengandung merupakan salah satu proses terbentuknya insan yang sering disebut sebagai buah hati. Minggu demi minggu ibu lalui, sampai dengan minggu terakhir yaitu minggu ke-40 atau yang biasa dikenal dengan usia 9 bulan lebih 10 hari. Itupun masih proses mengandung.
Setelah proses mengandung, ada proses selanjutnya yaitu proses melahirkan. Hari yang sangat di nanti-nantikan oleh ibu selama proses mengandung untuk melihat sang buah hati hadir ke dunia. Pada saat melahirkanpun seorang ibu harus bertarung dengan rasa sakit yang begitu mendalam bahkan sampai mempertaruhkan nyawanya sendiri. Bahkan ada ibu yang pingsan dan mengalami kematian saat proses melahirkan. Banyak yang mengatakan rasa sakit yang diderita saat ibu melahirkan yaitu setara dengan 20 tulang patah secara bersamaan. Sungguh sangat tidak bisa dibayangkan bagaimana sakitnya.
Setelah melewati proses melahirkan, ternyata perjuangan seorang ibu belum usai. Ada kewajiban yang harus dilaksanakan, yaitu kewajiban menyusui. Setelah kewajiban ibu untuk menyusui telah selesai, masih ada kewajiban selanjutnya. Seorang ibu harus mengasuh, merawat dan membesarkan anaknya hingga dewasa sampai tiba waktunya ia menikah. Sangatlah panjang perjalanan yang harus dilalui agar bisa mendapatkankan gelar Ibu.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan 1 orang ibu mampu merawat 10 orang anak, namun belum tentu 10 orang anak mampu merawat 1 orang ibu. Itulah realita yang saat ini marak terjadi. Oleh karena itu, cukupkah hanya dengan perayaan hari ibu saja yang dapat dilakukan untuk mengucapkan rasa terima kasih atas pengorbanannya. Bahkan banyak hal sederhana yang sering kita lewati untuk membalas pengorbanan ibu. Karena pada dasarnya, seorang ibu tidak akan memandang apa yang diberikan seorang anak kepadanya. Melainkan kepatuhannya selama ini.
Namun apa realita yang terjadi saat ini. Sudahkah kita meluangkan waktu untuk sesekali menyuapi Ibu sama halnya ketika kita kecil dulu, Sudahkah kita tidak merasa jengkel saat Ibu bertanya (kepo) tentang suatu hal yang belum diketahuinya sama halnya ketika ibu mampu menjawab semua pertanyaan yang diutarakan  kita secara bertubi-tubi namun Ibu menjawab dengan penuh lemah lembut dan tersenyum manis tanpa rasa jengkel sedikitpun, yang sekarang jauh dengan Ibu, Sudahkah menelepon dan me SMS nya hari ini, yang saat ini masih satu atap dengan Ibu, dimanakah kita saat Ibu terbaring sakit dan membutuhkan kehangatan serta perhatianmu, dimanakah kita saat Ibu meronta merasakan dahsyatnya rasa sakit, dimana kita. Apakah kita menunggu Ibu memejamkan mata untuk selamanya baru kita bisa menyadarinya. Dengan satu hal yang bisa dilakukan yaitu memandikannya untuk terakhir kali karena tidak ada hal sederhana yang dapat kita lakukan ketika ibu masih hidup. Nauzubillahi min dzalik. Semoga kita bukan termasuk golongan orang-orang yang seperti itu dan bukan termasuk golongan orang-orang yang durhaka kepada orang tua.
Lepas dari semua itu, sayangilah Ibu, patuhilah Ibu, hormatilah Ibu, luangkan waktumu untuknya, tak perlu perayaan mewah ketika peringatan hari Ibu, sebab hal sederhana saja mampu membuatnya bangga, dan jangan lupa doakan ibu setiap hari karena pada hakikatnya kita ada karena adanya Ibu.
Berikut ini adalah salah satu contoh ungkapan yang dapat kita berikan untuk Ibu.
DEAR IBU
Tubuh yang tak pernah lelah memelukku saat aku tejatuh
Jiwa yang selalu mampu menopang segala kelemahanku
Tatapan mata yang selalu meyakinkanku akan sesuatu yang pasti bisa aku lakukan
Senyum manis yang tak pernah pudar di dalam memori ingatan
Cinta dan kasih sayang yang tak pernah habis di makan tuanya zaman
Dan doa yang selalu membuatku mampu membumbung tinggi ke angkasa untuk meraih gemerlapan bintang-bintang
Terima kasih Ibu.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Selamat hari Ibu untuk Ibu di seluruh Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMIKIRAN-PEMIKIRAN K.H ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) YANG TETAP RELEVAN DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN

PEMIKIRAN-PEMIKIRAN K.H ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) YANG TETAP RELEVAN DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN K.H. Abdurrahman Wahid yang akrab ...