Minggu, 29 Oktober 2017

ANALISIS FILM MIRACLE WORKER


TUGAS UTS MATA KULIAH PERKEMBANGAN KOGNITIF

NAMA                                   : ALVIN MA`VIYAH
      NPM                                      : 1601030001
      SEMESTER                         : 3
      MATA KULIAH                  : PERKEMBANGAN KOGNITIF
      DOSEN PENGAMPU         : USWATUN HASANAH, M.Pd.I.
      JURUSAN/KELAS              : PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PIAUD/A)
      FAKULTAS                          : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN  
                             


HASIL ANALISIS FILM MIRACLE WORKER



A.    SINOPSIS FILM MIRACLE WORKER
   Hellen Keller adalah seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang menderita tuna netra, tuna rungu dan tuna wicara. Hellen Keller merupakan anak dari pasangan Arthur Keller dan Catie Keller, ia juga mempunai kakak tiri bernama James dan seorang adik bayi. Keterbatasan yang dimiliki Hellen tersebut membuat ayahnya hendak memasukkannya ke rumah sakit jiwa. Namun ibu dan bibi Hellen tidak menyetujui hal tersebut. Sehingga kemudian bibi Hellen menyarankan agar ayah Hellen mengirimkan surat kepada Dr. Chisolm di Baltimore guna meminta dikirimkan seorang pengasuh sekaligus pengajar untuk Hellen.
   Surat itupun akhirnya sampai pada Dr. Chisolm dan beliau langsung menugaskan Ny. Annie Sullivan untuk menjadi pengasuh sekaligus pengajar Hellen. Ny. Sullivan mempunyai latar belakang yang hampir serupa dengan apa yang dialami Hellen. Sesampainya di kediaman keluarga Keller, Ny. Sullivan langsung mengadakan pendekatan dengan Hellen. Ia sempat dikunci oleh Hellen di dalam kamarnya karena Hellen merasa terganggu akan kehadirannya. Namun, kejadian tersebut tidak menyurutkan niat Ny. Sullivan untuk mengasuh serta mengajar Hellen.
   Suatu saat ketika keluarga Keller sedang makan bersama, seperti biasanya, Hellen mengambil makanan dari piring-piring anggota keluarganya dengan tangannya kemudian memakannya. Ny. Sullivan tidak mau jika Hellen melakukan hal ini secara terus-menerus. Akhirnya ia meminta agar seluruh anggota keluarga Keller meninggalkannya bersama Hellen di ruang makan. Ny. Sullivan melatih Hellen di dalam ruang makan selama beberapa waktu. Proses pelatihan ini tidak mudah karena Ny.Sullivan memerlukan usaha yang keras dalam melatih Hellen, bahkan proses pelatihan ini menyebabkan keadaan di ruang makan menjadi berantakan. Namun, akhirnya usaha ini sukses dan Hellen pun mampu makan menggunakan piring sendiri bahkan mampu menggunakan sendok serta garpu.
   Kemajuan ini ternyata tidak memberikan respon positif dari keluarga Keller. Keluarga Keller merasa tidak senang dengan cara Ny. Sullivan melatih Hellen. Keluarga Hellen merasa anaknya kelihatan tertekan. Hal ini membuat mereka berniat untuk memecat Ny. Sullivan. Akan tetapi Ny. Sullivan bersikeras untuk menggasuh dan mengajar Hellen serta memberikan pemahaman kepada keluarga Keller bahwa Hellen sangat membutuhkannya. Selain itu Ny. Sullivan juga menjelaskan bahwa meskipun Hellen mempunyai keterbatasan indera, di lain sisi ia mempunyai kecerdasan yang tinggi.
   Setelah berdiskusi bersama, akhirnya keluarga Keller menyetujui niat Ny. Sullivan untuk mengasuh serta mengajar Hellen dengan caranya sendiri. Sekarang Ny. Sullivan meminta agar ia dan Hellen ditempatkan di rumah yang terpisah dari keluarga Hellen. Sebuah gudang yang letaknya masih berdekatan dengan lokasi rumah Hellen akhirnya dijadikan tempat tinggal sementara untuk Ny. Sullivan dan Hellen. Sebelum Hellen diajak masuk ke dalam rumah yang akan dijadikan sebagai tempat tinggalnya bersama Ny. Sullivan, ia diajak berkeliling menggunakan kereta selama berjam-jam agar Hellen merasa kalau tempat tersebut berada jauh dari rumahnya.
   Keluarga Keller memberikan jangka waktu yang terbatas kepada Ny. Sullivan dalam mengasuh dan mengajar Hellen. Pada awalnya Hellen sempat merasa takut dan terganggu. Namun akhirnya Ny. Sullivan berhasil mendekati dan bahkan kini ia menjadi akrab dengan Hellen. Ia mengajarkan Hellen tentang kata-kata benda yang ada di sekitarnya dengan menggunakan sandi tangan.
   Dengan cepat Hellen mampu menggunakan sandi tangan yang diajarkan oleh Ny. Sullivan, akan tetapi Hellen belum bisa menanamkan konsep tentang makna dari kata tersebut sampai pada hari terakhir untuk waktu yang diberikan oleh keluarga Keller. Kemudian Ny. Sullivan meminta tambahan waktu kepada keluarga Keller dalam mengasuh serta mengajari Hellen.
   Keluarga Keller enggan memberikan tambahan waktu tersebut.
Karena berakhirnya waktu yang diberikan kepada Ny. Sullivan, Hellen pun kembali dibawa pulang ke rumah oleh keluarga Keller. Hingga tiba waktu makan bersama keluarga Keller, Hellen kembali makan dengan cara yang biasa ia gunakan sebelumnya yaitu memakan makanan dari piring-piring anggota keluarga yang makan. Hal ini membuat Ny. Sullivan kembali bersikeras untuk meminta waktu tambahan dalam mengajar Hellen agar apa yang telah diajarkannya kepada Hellen tidak hilang begitu saja. Di lain pihak keluarga Keller tetap tidak mau memberikan waktu tambahan untuk Ny. Sullivan. Akhirnya Ny. Sullivan membawa Hellen keluar rumah dan menuju sumur pompa yang terletak di depan rumah keluarga Keller.
   Meskipun awalnya keluarga Keller tidak merelakan, namun akhirnya keluarga tersebut merelakannya. Selang beberapa waktu, dengan sumur pompa dan air tersebut akhirnya Hellen mampu memahami apa yang selama ini diajarkan oleh Ny. Sullivan kepadanya. Kata pertama yang dipahami hellen adalah “water”, dan diikuti dengan kata-kata yang lainnya karena Hellen meminta Ny. Sullivan untuk mengajarkannya kembali tentang apa yang belum ia pahami. Kemudian Hellen pun tumbuh menjadi dewasa serta mampu menjadi seorang pengacara terkenal meskipun ia mempunyai banyak kerterbatasan, dan Ny. Sullivan tetap menjadi seorang guru yang menemaninya.
B.     Tokoh atau penokohan
1.      Hellen keller (tokoh utama)
Helen keller gadis kecil yang mengalami kelaian sejak kecil ketika dia sakit dan tidak sembuh. Penyakitnya itu berimbas pada kelangsungan kehidupanya. Hellen keller buta dan tuli menyebabkan pribadinya  yang agresif, semua yang diinginkan harus dipenuhi, Hellen keller juga pandai dan cerdas namun memang membutuhkoan dorongan yang luar biasa untuk mengajarinya.
2.      Ny. Sullivian
 merupakan sosok guru yang luar biasa dia sabar dan tegas dalam mengajari heller keller ini dibuktikan dengan kegigihannya menolong dan megajari hellen keller dalam belajar. Dalam kisahnya Ny. sullivianlah orang yang berpegaruh pada kelangsungan hidup hellen keller. Dengan mengunakan teory pendekatan behavioristik Ny. Sullivian mampu mendidik heller keller.
3.      Arthur Keller
Ayah dari hellen keller dia seorang yang sayang pada anak walau terlihat kaku pada hellen. Dia tegas dan displin.
4.      Catie Keller
Ibu dari hellen keller mempunyai sifat yang keibuan dia sabar dalam mendidik walau pendidikannya tidak berhasil malah menyebabkan hellen semakin menjadi. Dialah keluarga pertama yang bisa diajak hellen untuk bicara menggunakan tanggannya.
C.    ANALISIS FILM
   Dalam film Miracle worker, berdasarkan teori yang sudah dipaparkan,  terlihat jelas jika film Miracle worker ini dalam pembelajaran hellen keller yang bisa dibilang sudah melampaui batas dan agresif  sehingga yang mendominasi pemecahan masalah ini mengunkan teori behavioristik.
1.      Menurut teori Waston
   Dalam film ini menggunakan teori tersebut dimana hellen melakuakn pembalajaran memang membutuhkan respon yang lebih.
2.      Menurut skinner
   Bahawa perilaku yang cenderung berulang-ulang itu akan menjadi metode pendidikan yang relatif tepat apalagi itu digunakan pada model pendidikan  hellen keller dari teori skinner.
3.      Menurut Jean Piaget dalam teori kognitifnya
   Dianalisa berdasarkan teori kognif yang mendasarinya yaitu: Usia Hellen Keller pada waktu itu sekitar 10 tahun dalam pandangaan teori kognitif itu disebut masa operasional konkrit. Hellen Keller ketika diajar oleh Ny. Sullivan usianya telah mencapai 10 tahun, usia ini dalam pandangaan teori kognitif itu disebut masa operasional konkrit (7-11 tahun) pada masa ini kemampuan bahasa dan kemampuan untuk berfikir dengan bentuk simbolis mampu memikirkan operasi secara logis, masalah konkrit (yang ada) dengan cara logis memehami hukum perlindungan dan mampu mengklasifikasi dan mengurutkan memahami reversibilitas (kebalikan).
   Dalam kondisi ini Hellen tidak bisa menggunakan potensi kemampuan bahasanya secara vokal karena ia bisu tetapi daya kemampuan berfikirnya tetap berjalan bahkan lebih cerdas dari anak-anak seusianya. Disinilah Ny. Sullivan memainkan peranya, sebagai seorang psikolog ia memahami betul bahwa Hellen adalah anak yang cerdas (tidak gila) sehingga tidak perlu dibawa kerumah sakit jiwa, ia menagajari Hellen dengan menitik beratkan pada mental dan potensi akalnya yang ini merupakan proses pembelajaran dalam teori kognitif.
   Teori kognitif juga membahas munculnya dan diperolehnya skema-skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya.dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam  merepresentasikan informasi secara mental. Dari film ini dapat dilihat bagaimana kesabaran Ny. Sullivan dalam mengajarkan kosa kata dan lingkungan kepada Hellen yang akhirnya juga membuahkan hasil yaitu Ny. Sullivan mampu menanamkan insight pada ruang berfikirnya Hellen. Insight yaitu pemahaman seseorang secara totalitas terhadap suatu objek ini lah yang dicapai Hellen Keller, akhirnya ia mengerti bahwa tiap kata yang diajarkan oleh Ny. Sullyvan memilki makna dan bentuk tertentu yang dapat ia rasakan dan kata/benda yang pertama ia fahami dalam film itu ialah water (air).
   Perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator dan dalam menjabarkan implikasi dalam teori kognitif  Pieget memusatkan perhatian kepada cara berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar kepada hasilnya. Guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada hasil tersebut. Ny. Sullivan dalam hal ini mengerti betul bahwa dalam mendidik Hellen dia harus bisa menyentuh sisi mentalnya dan hanya dengan indra praba dan penciuman yang dimilki Hellen dia mencoba membreikan kosa kata dan bahasa sebnyak-banyak dengan menggunakan metode belajar.
4.      Teori Sosial kognitif oleh Albert Bandura
   Dalam film The Miracle Worker ini yang digunakan dalam pembelajaran adalah peniruan pada apa yang diberikan pada pendidiknya, seperti metode yang diperoleh kepada Hellen dari gurunya Ny. Sullivan yaitu pembelajaran yang menggunakan tangan sebagai alat untuk memahami segala sesuatu yang ada disekitarnya yang disengaja diberikan dan dilakukan oleh Helan seperti apa yang diberikan oleh Sullivan padanya.
Adapun faktor-faktor yang diperoleh dalam penemuan Albert ini yaitu:
a.       Perhatian, mencakup peristiwa peniruan dan karakteristik pengamatan. Seperti perhatian yang diberikan oleh Sullivan pada Helan yaitu dia meminta pada oranng tua Helan untuk tinggal bersama dirumah tanpa adanya orang tua yang mendampinginya dalam beberapa waktu karena ia ingin memberikan perhatian penuh pada Hellen agar tidak banyak pengaru dari luar ataupun keluarganya untuk mempermudah sullivan memberikan teori belajarnya.
b.      penyimpanan atau proses pengingat, mencakup pada kode-kode atau simbol. Sama halnya hal yang dilakukan oleh Ny. Sullivan dalam meberikan pembelajaran pada Helen, dia menggunakan kode-kode yang berbeda-beda dalam suatu hal. Dan ini memudahkan Helen untuk menyimpan dan mengingatnya dalam kehidupan sehari-hari.
c.       Reproduksi motorik, mencakup kemampuan fisik, kemampuan meniru, keakuratan umpan balik. Di gambarkan pada waktu Ny. Sullivan memberikan pembelajaran memahami air dan ini sangat susah dan memerlukan kesabaran dalam mengajarinya dan butuh pembelajaran yang berulang-ulang sampai hellen dapat memahaminya.
D.    Kesimpulan dari film Miracle Worker
   Dapat disimpulkan bahwa film miracle worker
Dari kisah Hellen dan Ny. Sllivan dalam film “The Miracle Worker”, kita mendapatkan banyak pelajaran yang sangat berharga, dan yang paling utama adalah rasya syukur kita kepada Tuhan yang telah memberikan kesempurnaan panca indra.
   Kemudian, kesabaran seorang guru yang mencurahkan semua daya dan melakukan segala upaya agar dapat memberikan yang terbaik untuk anak didiknya. Walaupun banyak terdapat kekurangan yang ada pada anak didik, dalam kisah Hellen yang buta, bisu dan tuli. Akan tetapi dengan kesabaran yang dimiliki oleh Ny. Sullivan dan keyakinan serta ketekunannya, ia dapat mengubah semua kekurangan menjadi keistimewaan yang belum tentu dicapai oleh orang yang normalsekalipun.
   Kemudian, ketegasan seorang guru juga diperlukan terhadap anak didik dan orangtuanya. Tegas bukan berarti keras. Tegas berarti mengatakan “Ya” jika ya dan mengatakan “tidak” jika memang tidak sambil memberikan penjelasan atas setiap perkataan. Hal ini perlu dilakukan secara konsisten atau dijadikan pembiasaan agar dapat berpikir mana yang benar dan mana yang salah, sehingga ia dapat berhati-hati dalam bertindak. Dengan menerapkan hal ini, karakter anak akan terbentuk dengan sendirinya karena dirinya selalu diberikan penjelasan atas perbuatanya, maka nantinya ia akan terbiasa berkomunikasi dan berdiskusi, sekaligus mengasah kecerdasannya dalam berpikir.
   Seorang pendidik haruslah bekerja keras dan pantang menyerah. Hal itu merupakan modal bagi seorang pendidik sehingga mampu memberikan pendidikan secara menyeluruh dan tuntas. Sikap optimis pun sangat diperlukan oleh seorang pendidik karena dengan bersikap optimislah, pendidik dapat lebih termotivasi untuk berinovasi agar berguna bagi anak didiknya.
   Jika inderanya ada yang ganjil dan bukan pikirannya, dia pasti punya bahasa, “bahasa lebih penting bagi pikiran dari pada cahaya mata”. Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati.

Jumat, 13 Oktober 2017

SINOPSIS FILM TAARE ZAMEEN PAR



      NAMA                                   : ALVIN MA`VIYAH
      NPM                                       : 1601030001
      SEMESTER                          : 3
      MATA KULIAH                  : KESEHATAN MENTAL
      DOSEN PENGAMPU         : USWATUN HASANAH, M.Pd.I.
      JURUSAN/KELAS              : PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PIAUD/A)
      FAKULTAS                          : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN  
                             


HASIL ANALISIS FILM TAARE ZAMEEN PAR

  
Taare Zameen Par mengisahkan seorang pelajar sekolah dasar (SD) kelas tiga, Ishaan Nandkishore Awasthi (8-9 tahun) yang mempunyai kelainan yang disebut disleksia. Disleksia adalah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Akibat kelainan tersebut, Ishaan selalu menjadi sasaran kemarahan gurunya di sekolah. Tak jarang ia sering disebut "bodoh" dan bahkan "idiot". Karena tak pernah berhasil menunjukkan peningkatan hasil belajarnya di setiap mata pelajaran, untuk menyelamatkannya agar bisa naik kelas, karena sudah dua kali ia tidak berhasil naik kelas, maka orang tuanya mengirimnya ke sekolah asrama yang jauh dari rumahnya. Tentu dengan harapan Ishaan bisa membaca dan menulis. Dan bisa berprestasi seperti kakaknya Yohan yang merupakan bintang di sekolahnya.
Ishaan menolak keputusan orang tuanya. Namun ia tetap dikirim ke asrama. Dengan berat hati, ia dilepas orang tuanya. Disinilah keharuan juga sangat terasa, saat Ishaan berpisah dengan ayah, ibu, dan kakaknya. Setelah berada di sekolah asrama, Ishaan tak juga menunjukkan kemajuan. Ia masih tetap kesulitan membaca dan menulis. Guru-gurunya mengeluhkan hal ini. Bahkan perlakuan yang sama dari guru juga ia dapatkan di sekolah asrama. Sampai akhirnya ia putus asa untuk bersekolah. Huruf-huruf ia ibaratkan bagaikan kalajengking yang siap menggigitnya. Ishaan menjadi pendiam, sangat jarang mau berbicara. Di kelas ia selalu diam dan tak bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
Diasrama barunya Ihsaan di perlakukan sama dengan di sekolah lamanya, setiap guru yang mengajarnya tidak ada yang mengerti kondisi yang di alami oleh Ihsaan. Di asrama ini Ihsaan sering mendapatkan tekanan dari guru-gurunya dan teman-temannya. Di sekolah baru/ asrama oleh gurunya Ihsaan diminta untuk menerjemahkan isi dari sebuah puisi yang dibacakan temannya, tapigurunya tidak suka dengan pendapatnya, padahal Ihsan menjelaskan isi puisi tersebut dengan sangat benar, berdasarkan pendapatnya. Dengan perlakuan kasar yang di berikan guru-gurunya Ihsan menjadi lebih defresi lagi, ia membuang semua buku-bukunya dan selalu merasa ketakutan, ia merasa dirinya tidak ada yang peduli, merasa sendiri, dan hilangnya percaya diri.
Hingga datang seorang guru yang enerjik mengajar kesekolah tersebut. Ia bernama Ram Shankar Nikumbh (Amir Khan). Ram Shankar Nikumbh adalah sebagai guru pengganti di sekolah itu dan dia juga mengajar di sebuah sekolah yang menangani Anak Berkebutuhan Khusus. Ram kemudian menelusuri sebab-sebab kenapa Ishaan menjadi pendiam, pemurung, dan tak semangat dalam belajar. Ia melihat buku tulis Ishaan dan mengamatinya. Dari sanalah ia mengetahui Ishaan mempunyai kelainan Disleksia. Ram juga melihat betapa Ishaan mempunyai bakat yang luar biasa dalam melukis. Ia melihat  Ishaan sebagai anak yang cerdas, namun selama ini orang tua maupun gurunya tidak memperhatikan hal itu. Sehingga metode mengajar kepada Ishaan disamakan dengan anak-anak lainnya. Bagi Ram, Ishaan tidaklah bodoh dan idiot seperti yang diperkirakan guru maupun orang tuanya. Hanya butuh kesabaran dan teknik khusus dalam mengajarinya.
Untuk mengembalikan kepercayaan diri Ishaan yang sudah berada di titik nol, Ram masuk ke kelas dan menceritakan murid-muridnya mengenai tokoh-tokoh ternama yang berhasil menggoreskan sejarah di dunia dengan karya dan pemikiran mereka. Tokoh-tokoh yang diceritakan Ram awalnya mengidap Disleksia. Sebut saja Albert Einstein, Leonardo Da Vinci, Walt Disney, Pablo Picasso, Neil Diamond, Agatha Christie, dan aktor Bollywood Abishek Bachan. "Kenapa aku menceritakan ini kepada kalian?" tanya Ram kepada murid-muridnya. Ia mengatakan orang-orang seperti ini adalah permata yang berhasil mengubah dunia. "Mereka melihat dunia dengan cara berbeda. Pemikiran mereka unik dan tidak ada yang mengerti. Mereka pun melawan. Sekarang mereka muncul sebagai pemenang dan dunia dibuat terkejut," terang Ram memberi pencerahan. Ternyata dulunya ia juga seorang pengidap Disleksia.
Cerita Ram di depan kelas itu bisa membangkitkan semangat dan kepercayaan diri Ishaan. Ram kemudian dengan sabar mengajar Ishaan membaca dan menulis dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Sampai akhirnya Ishaan bisa membaca juga menulis. Hasilnya ia bisa naik ke kelas berikutnya. Tak hanya itu, dala  lomba lukis yang diadakan sekolahnya, Ishaan berhasil menjadi juara. Lukisannya pun dijadikan sampul buku tahunan sekolahnya
Cerita ini sangat menyentuh. Cerita yang dibangun dalam film ini berhasil membuka kesadaran siapapun mengenai metode sebenarnya dalam mendidik seorang anak. Terlebih bagi seorang anak pengidap Disleksia. Film ini ingin menyampaikan pencerahan kepada kita semua baik orang tua maupun guru bahwa anak dengan Disleksia adalah sebuah keajaiban. Jangan terlalu cepat menghakimi anak bodoh, idiot, dan stigma negatif lainnya. Namun harus dicari dimana letak persoalannya. Intinya adalah mendidiklah dengan hati. Menjadi seorang guru bukan hanya sekadar untuk mengajar mata pelajaran, memberi soal-soal dan tugas tapi tugas utama adalah mendidik. Tapi sayang banyak guru saat ini hanya mampu mengajar, bukan mendidik.
Dari film taare zameen par saya dapat menyimpulkan bahwa gangguan Disleksia tidak bersifat permanen karena Disleksia dapat di sembuhkan dengan memberi perhatian yang lebih, memberikan kasih dan sayang, menumbuhkan rasa percaya diri, dan anak diajarkan dengan cara atau metode yang sesuai dengan yang di butuhkan anak Disleksia. Dalam film taare zameen par juga terdapat 2 sifat seorang pendidik yang sangat berbanding  jauh. Sifat pendidik pertama yaitu, pendidik yang tidak mengerti apa yang dibutuhkan oleh peserta didiknya, tidak memahami karakteristik dari masing-masing peserta didiknya, tidak mengerti bagaimana cara menyelesaikan masalah mengenai kesulitan belajar yang dihadapi peserta didiknya, seorang pendidik yang hanya melihat dari satu sisi kelemahan peserta didiknya tanpa mencoba mencari tahu apa kelebihannya, dan seorang pendidik yang hanya bisa menyalahkan peserta didiknya.
Dan sifat pendidik kedua yaitu, pendidik yang berbanding jauh memiliki perbedaan dengan sifat pendidik yang pertama. Seorang pendidik yang mengerti apa kebutuhan peserta didiknya, pendidik yang mampu menyelesaikan masalah kesulitan belajar dari peserta didiknya, seorang pendididk yang berlaku sama terhadap peserta didiknya tanpa membeda-bedakan, seorang pendidik yang mampu mengetahui apa bakat yang ada pada peserta didiknya, dan yang paling menakjubkan yaitu seorang pendidik yang mau merelekan waktunya untuk tetap membimbing dan mendidik peserta didiknya yang mempunyai kesulitan belajar berupa kelainan disleksia sampai anak tersebut bisa melawan disleksia.
PESAN :
Pesan yang saya dapat dari film ini, yaitu:
1.      Jangan memandang kepintaran (kecerdasan) seorang anak dari CALISTUNG (Baca, Tulis, dan Berhitung) nya, karena masih banyak lagi jenis kecerdasan yang lain.
2.      Berilah perhatian kepada anak yang mengalami Disleksia atau pun anak yang tergolong ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).
3.      Bawalah suasana belajar anak kedalam suasana bermain, karena dunia anak adalah dunia bermain.

PEMIKIRAN-PEMIKIRAN K.H ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) YANG TETAP RELEVAN DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN

PEMIKIRAN-PEMIKIRAN K.H ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) YANG TETAP RELEVAN DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN K.H. Abdurrahman Wahid yang akrab ...