TUGAS UTS MATA KULIAH PERKEMBANGAN KOGNITIF
NPM :
1601030001
SEMESTER : 3
MATA
KULIAH : PERKEMBANGAN KOGNITIF
DOSEN
PENGAMPU : USWATUN HASANAH,
M.Pd.I.
JURUSAN/KELAS : PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PIAUD/A)
FAKULTAS : TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
HASIL ANALISIS
FILM MIRACLE WORKER
A. SINOPSIS FILM MIRACLE WORKER
Hellen Keller adalah seorang anak perempuan berusia 10
tahun yang menderita tuna netra, tuna rungu dan tuna wicara. Hellen Keller
merupakan anak dari pasangan Arthur Keller dan Catie Keller, ia juga mempunai
kakak tiri bernama James dan seorang adik bayi. Keterbatasan yang dimiliki
Hellen tersebut membuat ayahnya hendak memasukkannya ke rumah sakit jiwa. Namun
ibu dan bibi Hellen tidak menyetujui hal tersebut. Sehingga kemudian bibi
Hellen menyarankan agar ayah Hellen mengirimkan surat kepada Dr. Chisolm di
Baltimore guna meminta dikirimkan seorang pengasuh sekaligus pengajar untuk
Hellen.
Surat
itupun akhirnya sampai pada Dr. Chisolm dan beliau langsung menugaskan Ny. Annie
Sullivan untuk menjadi pengasuh sekaligus pengajar Hellen. Ny. Sullivan
mempunyai latar belakang yang hampir serupa dengan apa yang dialami Hellen.
Sesampainya di kediaman keluarga Keller, Ny. Sullivan langsung mengadakan
pendekatan dengan Hellen. Ia sempat dikunci oleh Hellen di dalam kamarnya
karena Hellen merasa terganggu akan kehadirannya. Namun, kejadian tersebut
tidak menyurutkan niat Ny. Sullivan untuk mengasuh serta mengajar Hellen.
Suatu
saat ketika keluarga Keller sedang makan bersama, seperti biasanya, Hellen
mengambil makanan dari piring-piring anggota keluarganya dengan tangannya
kemudian memakannya. Ny. Sullivan tidak mau jika Hellen melakukan hal ini
secara terus-menerus. Akhirnya ia meminta agar seluruh anggota keluarga Keller
meninggalkannya bersama Hellen di ruang makan. Ny. Sullivan melatih Hellen di
dalam ruang makan selama beberapa waktu. Proses pelatihan ini tidak mudah
karena Ny.Sullivan memerlukan usaha yang keras dalam melatih Hellen, bahkan
proses pelatihan ini menyebabkan keadaan di ruang makan menjadi berantakan.
Namun, akhirnya usaha ini sukses dan Hellen pun mampu makan menggunakan piring
sendiri bahkan mampu menggunakan sendok serta garpu.
Kemajuan
ini ternyata tidak memberikan respon positif dari keluarga Keller. Keluarga
Keller merasa tidak senang dengan cara Ny. Sullivan melatih Hellen. Keluarga
Hellen merasa anaknya kelihatan tertekan. Hal ini membuat mereka berniat untuk
memecat Ny. Sullivan. Akan tetapi Ny. Sullivan bersikeras untuk menggasuh dan
mengajar Hellen serta memberikan pemahaman kepada keluarga Keller bahwa Hellen
sangat membutuhkannya. Selain itu Ny. Sullivan juga menjelaskan bahwa meskipun
Hellen mempunyai keterbatasan indera, di lain sisi ia mempunyai kecerdasan yang
tinggi.
Setelah
berdiskusi bersama, akhirnya keluarga Keller menyetujui niat Ny. Sullivan untuk
mengasuh serta mengajar Hellen dengan caranya sendiri. Sekarang Ny. Sullivan
meminta agar ia dan Hellen ditempatkan di rumah yang terpisah dari keluarga
Hellen. Sebuah gudang yang letaknya masih berdekatan dengan lokasi rumah Hellen
akhirnya dijadikan tempat tinggal sementara untuk Ny. Sullivan dan Hellen.
Sebelum Hellen diajak masuk ke dalam rumah yang akan dijadikan sebagai tempat
tinggalnya bersama Ny. Sullivan, ia diajak berkeliling menggunakan kereta
selama berjam-jam agar Hellen merasa kalau tempat tersebut berada jauh dari
rumahnya.
Keluarga
Keller memberikan jangka waktu yang terbatas kepada Ny. Sullivan dalam mengasuh
dan mengajar Hellen. Pada awalnya Hellen sempat merasa takut dan terganggu.
Namun akhirnya Ny. Sullivan berhasil mendekati dan bahkan kini ia menjadi akrab
dengan Hellen. Ia mengajarkan Hellen tentang kata-kata benda yang ada di
sekitarnya dengan menggunakan sandi tangan.
Dengan
cepat Hellen mampu menggunakan sandi tangan yang diajarkan oleh Ny. Sullivan,
akan tetapi Hellen belum bisa menanamkan konsep tentang makna dari kata
tersebut sampai pada hari terakhir untuk waktu yang diberikan oleh keluarga
Keller. Kemudian Ny. Sullivan meminta tambahan waktu kepada keluarga Keller
dalam mengasuh serta mengajari Hellen.
Keluarga
Keller enggan memberikan tambahan waktu tersebut.
Karena berakhirnya waktu yang diberikan kepada Ny. Sullivan, Hellen pun kembali dibawa pulang ke rumah oleh keluarga Keller. Hingga tiba waktu makan bersama keluarga Keller, Hellen kembali makan dengan cara yang biasa ia gunakan sebelumnya yaitu memakan makanan dari piring-piring anggota keluarga yang makan. Hal ini membuat Ny. Sullivan kembali bersikeras untuk meminta waktu tambahan dalam mengajar Hellen agar apa yang telah diajarkannya kepada Hellen tidak hilang begitu saja. Di lain pihak keluarga Keller tetap tidak mau memberikan waktu tambahan untuk Ny. Sullivan. Akhirnya Ny. Sullivan membawa Hellen keluar rumah dan menuju sumur pompa yang terletak di depan rumah keluarga Keller.
Karena berakhirnya waktu yang diberikan kepada Ny. Sullivan, Hellen pun kembali dibawa pulang ke rumah oleh keluarga Keller. Hingga tiba waktu makan bersama keluarga Keller, Hellen kembali makan dengan cara yang biasa ia gunakan sebelumnya yaitu memakan makanan dari piring-piring anggota keluarga yang makan. Hal ini membuat Ny. Sullivan kembali bersikeras untuk meminta waktu tambahan dalam mengajar Hellen agar apa yang telah diajarkannya kepada Hellen tidak hilang begitu saja. Di lain pihak keluarga Keller tetap tidak mau memberikan waktu tambahan untuk Ny. Sullivan. Akhirnya Ny. Sullivan membawa Hellen keluar rumah dan menuju sumur pompa yang terletak di depan rumah keluarga Keller.
Meskipun
awalnya keluarga Keller tidak merelakan, namun akhirnya keluarga tersebut
merelakannya. Selang beberapa waktu, dengan sumur pompa dan air tersebut
akhirnya Hellen mampu memahami apa yang selama ini diajarkan oleh Ny. Sullivan
kepadanya. Kata pertama yang dipahami hellen adalah “water”, dan diikuti dengan
kata-kata yang lainnya karena Hellen meminta Ny. Sullivan untuk mengajarkannya
kembali tentang apa yang belum ia pahami. Kemudian Hellen pun tumbuh menjadi
dewasa serta mampu menjadi seorang pengacara terkenal meskipun ia mempunyai
banyak kerterbatasan, dan Ny. Sullivan tetap menjadi seorang guru yang
menemaninya.
B. Tokoh atau penokohan
1. Hellen keller (tokoh utama)
Helen keller gadis kecil yang mengalami kelaian sejak
kecil ketika dia sakit dan tidak sembuh. Penyakitnya itu berimbas pada
kelangsungan kehidupanya. Hellen keller buta dan tuli menyebabkan
pribadinya yang agresif, semua yang diinginkan harus dipenuhi, Hellen
keller juga pandai dan cerdas namun memang membutuhkoan dorongan yang luar
biasa untuk mengajarinya.
2. Ny. Sullivian
merupakan sosok
guru yang luar biasa dia sabar dan tegas dalam mengajari heller keller ini
dibuktikan dengan kegigihannya menolong dan megajari hellen keller dalam belajar.
Dalam kisahnya Ny. sullivianlah orang yang berpegaruh pada kelangsungan hidup
hellen keller. Dengan mengunakan teory pendekatan behavioristik Ny. Sullivian
mampu mendidik heller keller.
3. Arthur Keller
Ayah dari hellen keller dia seorang yang sayang pada anak walau terlihat
kaku pada hellen. Dia tegas dan displin.
4. Catie Keller
Ibu dari hellen keller mempunyai sifat
yang keibuan dia sabar dalam mendidik walau pendidikannya tidak berhasil malah menyebabkan hellen semakin menjadi.
Dialah keluarga pertama yang bisa diajak hellen untuk bicara menggunakan
tanggannya.
C. ANALISIS FILM
Dalam film Miracle
worker, berdasarkan teori yang sudah dipaparkan, terlihat jelas jika film Miracle worker ini
dalam pembelajaran hellen keller yang bisa dibilang sudah melampaui batas dan
agresif sehingga yang mendominasi pemecahan masalah ini mengunkan teori
behavioristik.
1. Menurut teori Waston
Dalam film ini
menggunakan teori tersebut dimana hellen melakuakn pembalajaran memang
membutuhkan respon yang lebih.
2. Menurut skinner
Bahawa
perilaku yang cenderung berulang-ulang itu akan menjadi metode pendidikan yang
relatif tepat apalagi itu digunakan pada model pendidikan hellen keller
dari teori skinner.
3. Menurut Jean Piaget dalam teori kognitifnya
Dianalisa
berdasarkan teori kognif yang mendasarinya yaitu: Usia Hellen Keller pada waktu
itu sekitar 10 tahun dalam pandangaan teori kognitif itu disebut masa
operasional konkrit. Hellen Keller ketika diajar oleh Ny. Sullivan usianya
telah mencapai 10 tahun, usia ini dalam pandangaan teori kognitif itu disebut
masa operasional konkrit (7-11 tahun) pada masa ini kemampuan bahasa dan
kemampuan untuk berfikir dengan bentuk simbolis mampu memikirkan operasi secara
logis, masalah konkrit (yang ada) dengan cara logis memehami hukum perlindungan
dan mampu mengklasifikasi dan mengurutkan memahami reversibilitas (kebalikan).
Dalam kondisi
ini Hellen tidak bisa menggunakan potensi kemampuan bahasanya secara vokal
karena ia bisu tetapi daya kemampuan berfikirnya tetap berjalan bahkan lebih
cerdas dari anak-anak seusianya. Disinilah Ny. Sullivan memainkan peranya,
sebagai seorang psikolog ia memahami betul bahwa Hellen adalah anak yang cerdas
(tidak gila) sehingga tidak perlu dibawa kerumah sakit jiwa, ia menagajari
Hellen dengan menitik beratkan pada mental dan potensi akalnya yang ini
merupakan proses pembelajaran dalam teori kognitif.
Teori kognitif
juga membahas munculnya dan diperolehnya skema-skema tentang bagaimana
seseorang mempersepsi lingkungannya.dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat
seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara
mental. Dari film ini dapat dilihat bagaimana kesabaran Ny. Sullivan dalam
mengajarkan kosa kata dan lingkungan kepada Hellen yang akhirnya juga
membuahkan hasil yaitu Ny. Sullivan mampu menanamkan insight pada ruang
berfikirnya Hellen. Insight yaitu pemahaman seseorang secara totalitas terhadap
suatu objek ini lah yang dicapai Hellen Keller, akhirnya ia mengerti bahwa tiap
kata yang diajarkan oleh Ny. Sullyvan memilki makna dan bentuk tertentu yang
dapat ia rasakan dan kata/benda yang pertama ia fahami dalam film itu ialah
water (air).
Perkembangan
kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi
dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini peran guru adalah
sebagai fasilitator dan dalam menjabarkan implikasi dalam teori kognitif Pieget memusatkan perhatian kepada cara
berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar kepada hasilnya. Guru harus
memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada hasil tersebut. Ny.
Sullivan dalam hal ini mengerti betul bahwa dalam mendidik Hellen dia harus
bisa menyentuh sisi mentalnya dan hanya dengan indra praba dan penciuman yang
dimilki Hellen dia mencoba membreikan kosa kata dan bahasa sebnyak-banyak
dengan menggunakan metode belajar.
4. Teori Sosial kognitif oleh Albert Bandura
Dalam film The Miracle
Worker ini yang digunakan dalam pembelajaran adalah peniruan pada apa yang
diberikan pada pendidiknya, seperti metode yang diperoleh kepada Hellen dari
gurunya Ny. Sullivan yaitu pembelajaran yang menggunakan tangan sebagai alat
untuk memahami segala sesuatu yang ada disekitarnya yang disengaja diberikan
dan dilakukan oleh Helan seperti apa yang diberikan oleh Sullivan padanya.
Adapun faktor-faktor yang diperoleh dalam penemuan
Albert ini yaitu:
a. Perhatian, mencakup peristiwa peniruan dan karakteristik pengamatan.
Seperti perhatian yang diberikan oleh Sullivan pada Helan yaitu dia meminta
pada oranng tua Helan untuk tinggal bersama dirumah tanpa adanya orang tua yang
mendampinginya dalam beberapa waktu karena ia ingin memberikan perhatian penuh
pada Hellen agar tidak banyak pengaru dari luar ataupun keluarganya untuk mempermudah
sullivan memberikan teori belajarnya.
b. penyimpanan atau proses pengingat, mencakup pada kode-kode atau simbol. Sama
halnya hal yang dilakukan oleh Ny. Sullivan dalam meberikan pembelajaran pada
Helen, dia menggunakan kode-kode yang berbeda-beda dalam suatu hal. Dan ini
memudahkan Helen untuk menyimpan dan mengingatnya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Reproduksi motorik, mencakup kemampuan fisik, kemampuan meniru, keakuratan
umpan balik. Di gambarkan pada waktu Ny. Sullivan memberikan pembelajaran
memahami air dan ini sangat susah dan memerlukan kesabaran dalam mengajarinya
dan butuh pembelajaran yang berulang-ulang sampai hellen dapat memahaminya.
D. Kesimpulan dari film Miracle Worker
Dapat
disimpulkan bahwa film miracle worker
Dari kisah Hellen dan Ny. Sllivan dalam film “The
Miracle Worker”, kita mendapatkan banyak pelajaran yang sangat berharga, dan
yang paling utama adalah rasya syukur kita kepada Tuhan yang telah memberikan
kesempurnaan panca indra.
Kemudian,
kesabaran seorang guru yang mencurahkan semua daya dan melakukan segala upaya
agar dapat memberikan yang terbaik untuk anak didiknya. Walaupun banyak
terdapat kekurangan yang ada pada anak didik, dalam kisah Hellen yang buta,
bisu dan tuli. Akan tetapi dengan kesabaran yang dimiliki oleh Ny. Sullivan dan
keyakinan serta ketekunannya, ia dapat mengubah semua kekurangan menjadi
keistimewaan yang belum tentu dicapai oleh orang yang normalsekalipun.
Kemudian,
ketegasan seorang guru juga diperlukan terhadap anak didik dan orangtuanya.
Tegas bukan berarti keras. Tegas berarti mengatakan “Ya” jika ya dan mengatakan
“tidak” jika memang tidak sambil memberikan penjelasan atas setiap perkataan.
Hal ini perlu dilakukan secara konsisten atau dijadikan pembiasaan agar dapat
berpikir mana yang benar dan mana yang salah, sehingga ia dapat berhati-hati dalam
bertindak. Dengan menerapkan hal ini, karakter anak akan terbentuk dengan
sendirinya karena dirinya selalu diberikan penjelasan atas perbuatanya, maka
nantinya ia akan terbiasa berkomunikasi dan berdiskusi, sekaligus mengasah
kecerdasannya dalam berpikir.
Seorang
pendidik haruslah bekerja keras dan pantang menyerah. Hal itu merupakan modal
bagi seorang pendidik sehingga mampu memberikan pendidikan secara menyeluruh
dan tuntas. Sikap optimis pun sangat diperlukan oleh seorang pendidik karena
dengan bersikap optimislah, pendidik dapat lebih termotivasi untuk berinovasi
agar berguna bagi anak didiknya.
Jika inderanya
ada yang ganjil dan bukan pikirannya, dia pasti punya bahasa, “bahasa lebih
penting bagi pikiran dari pada cahaya mata”. Hal terbaik dan terindah yang
tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati.